ACEH, koranmadura.com – Kakek ini bernama Nyak Sandang (91) ikut patungan membeli pesawat pertama milik Indonesia. Ia sumbangkan sepetak tanah pada tahun 1950 silam, seharga Rp 100 (saat ini senilai sekitar Rp 40 juta).
Ia diberi obligasi oleh pemerintah, namun hingga saat ini kakek dengan cucu 20 dan 23 cicit itu belum pernah naik pesawat.
“Saya ikhlas menyumbang. Kami kumpulkan uang setelah Presiden Soekarno meminta bantu sama Daud Beureuh,” kata Sandang saat ditemui wartawan di rumahnya di Desa Lhut, Kecamatan Jaya, Aceh Jaya, Selasa, 6 Maret 2018.
Sandang mengaku sudah lupa persis uang yang terkumpul dari warga desa saat itu. Tidak berapa lama, pesawat pertama milik Indonesia mengudara. Saat pesawat itu mengudara di langit Aceh, warga ramai-ramai keluar dari rumah dan bangga. “Saya bangga karena pesawat itu menjadi cikal bakal Indonesia,” ujarnya.
Sekarang, pandangan mata Sandang mulai mengabur, pendengarannya juga berkurang, tetapi masih kuat berjalan tanpa tongkat. Sehari-hari ia tinggal bersama istri dan anak-anak serta cucunya. (DETIK.com/RAH/DIK)