BLITAR, koranmadura.com – Tubuh Kuselan tergantung di pohon nangka di belakang rumahnya, Desa Pulenrejo, Kecamatan Sutojayan, Blitar. Petani berusia 69 itu, diduga memilih mengakhiri hidup, karena infeksi lambung yang tak kunjung sembuh.
Jasad korban awalnya ditemukan tetangganya yang hendak berangkat ke ladang. “Tadi jam 05.30 wib saya jalan kaki ke ladang. Terus saya lihat tubuhnya Pak Kuselan tergantung di pohon nangka. Di lehernya terlilit tali tampar biru. Saya lalu lari pulang memberitahu anak lelakinya,” ujar tetangga korban, Sukin (55) kepada polisi di lokasi, Sabtu, 10 Maret 2018.
Anak lelaki korban Suradi (47) datang ke lokasi bersama anggota Polsek Lodoyo Timur. Jasad Kuselan lalu dievakuasi menuju Puskesmas Sutojayan. Dari hasil visum luar tim medis, korban meninggal murni karena bunuh diri.
“Hasil visum luar tim medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Korban meninggal murni karena bunuh diri,” terang Kasubag Humas Polres Blitar AKP Purwadi.
Sementara menurut keterangan anak korban, Suradi, dia sempat menjenguk korban sekitar dua bulan lalu. Menurutnya, korban sering mengeluh bosan dengan sakit infeksi lambung yang dideritanya.
Karena keluarganya menolak autopsi pada jasad Kuselan, mereka membuat surat pernyataan bermaterei di depan pamong desa dan polisi. Jasad Kuselan lalu dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.
(detik.com/MK/VEM)