Jakarta, koranmadura.com – Pesan berantai prediksi gempa bumi marak beredar pasca Lombok diguncang gempa. Bahkan gempa susulan rajin menghantam beberapa daerah. Lebih-lebih Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Badan Meteorogi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun angkat bicara terkait prediksi gempa yang selalu meleset. BMKG menyatakan bahwa dalam sejarah baru sekali peristiwa gempa bumi dapat diprediksi.
“Gempa Haicheng, China, berkekuatan M=7,5 terjadi pada 4 Februari 1975. Ini merupakan satu-satunya peristiwa gempa di dunia yang sukses terprediksi,” ujar Kepala Bidang Informasi Gempa bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Jumat 24 Agustus 2018.
Menurut BMKG, perihal prediksi gempa sudah dilakukan tahun 1974. Pada waktu itu, 90.000 orang berhasil terselamatkan. Namun setelahnya, prediksi akan terjadinya gempa terus-menerus meleset.
BMKG pun membandingkan dengan negara-negara lainnya seperti Jepang dan Amerika Serikat (AS) yang memang getol melakukan riset prediksi gempa. Hasilnya tetap sama. Gempa tetap tidak bisa diprediksi.
“Itulah kisah 3 negara jawara riset prediksi gempa dengan menggunakan pengukuran yang paling akurat, precursor gempa, dan pengamatan tingkah laku binatang. Konon hingga kini hanya China yang masih bersemangat meneruskan riset prediksi gempa,” jelas Daryono.
Pasca itu, akhirnya para pakar sepakat bahwa gempa tak dapat diprediksi secara akurat. Sehingga, para pakar sepakat bahwa gempa belum dapat diprediksi. Oleh sebab itu, masyarakat diminta memperoleh sumber terjadinya gempa di sumber-sumber kredibel.
“Untuk itu, kepada masyarakat dihimbau, terkait informasi gempa, pastikan diperoleh dari sumber-sumber yang kredibel dan resmi,” tutur Daryono. (detik.com/SOE/VEM)