SUMENEP, koranmadura.com – Dalam beberapa tahun terakhir wilayah Kota Sumenep, Madura, Jawa Timur, sering terendam banjir tiap kali musim penghujan. Meskipun Pemkab setempat menyebut sebagai genangan.
Untuk mengantisipasi terjadinya banjir pada musim penghujan yang akan datang, Pemkab Sumenep melakukan beberapa upaya. Di antaranya ialah melakukan normalisasi sungai atau kali yang hingga sekarang masih terus dilakukan.
Kepala Dinas PU Sumber Daya Air (SDA) Sumenep, Chainur Rasyid mengungkapkan, setidaknya ada tiga sungai induk yang dilakukan normalisasi, yakni Kali Patrean, Kali Anjuk, dan sungai di wilayah Desa Gunggung.
“Untuk yang Kali Patrean itu untuk menampung atau dialiri air yang hulunya itu ada di Batuputih dan Manding. Nanti hilirnya itu di Gersik Putih. Sedangkan Kali Anjuk untuk menampung aliran yang dari Rubaru,” ungkapnya, Rabu, 4 Desember 2019.
Sedangkan sungai di wilayah Gunggung diharapkan bisa menampung aliran air dari wilayah Kecamatan Kota Sumenep. Khususnya dari sekitar Pasar Anom Baru agar tidak lagi mengalir ke Kali Marengan yang dalam beberapa tahun terakhir seting overload dan menyebabkan banjir.
“Nanti air yang dari sekitar Pasar Anom kami alirkan ke timur ke Lingkar Timur. Biasanya air yang dari sana (Pasar Anom) dibuang ke Kali Marengan. Tapi karena beban Kali Marengan sepertinya sudah berat sehingga menyebabkan banjir, kali ini kami alihkan ke yang wilayah Gunggung,” tambahnya.
Selain upaya tersebut, menurut pria yang akrab disapa Inung itu, pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan beberapa instansi terkait penanganan atau antisipasi terjadinya banjir. “Semoga pada musim hujan mendatang tidak terjadi lagi banjir,” harapnya. (FATHOL ALIF/SOE/VEM)