JAKARTA, Koranmadura.com – Ketua Badan Anggaran DPR yang juga politisi senior PDI Perjuangan Said Abdullah menilai, Presiden Jokowi sangat layak menjadi Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) seusai tidak menjabat lagi sebagai Presiden Republik Indonesia pada 2024.
Hal itu diungkapkan Said Abdullah di Jakarta Senin 14 November 2022. Dia menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang ingin kembali ke Solo sebagai rakyat biasa dan aktif di bidang lingkungan seusai “pensiun” sebagai presiden.
“Keinginan Presiden Joko Widodo untuk aktif pada bidang lingkungan selepas beliau menyerahkan estafet kepemimpinan nasional kepada presiden terpilih pada Pemilu 2024 perlu kita apresiasi,” kata Said Abdullah dalam rilis yang diterima di Jakarta, Senin 14 November 2022.
Said Abdullah meneruskan, “Persoalan lingkungan hidup memang menjadi isu penting dunia ke depan. Persoalan perubahan iklim telah mendorong dunia makin rentan di banyak hal karena intensi bencana iklim yang makin besar.”
Pilihan Presiden Jokowi untuk aktif di bidang lingkungan, kata Said Abdullah, sangat tepat. Pasalnya dia memiliki kapasitas di bidang itu. Dengan jaringan internasional yang dimiliki, Presiden Jokowi juga bisa mendorong isu-isu lingkungan untuk menciptakan dunia yang lebih baik.
“Jaringan internasional yang sedemikian luas telah beliau rajut, setidaknya selama 10 tahun terakhir ini. Jaringan itu sangat dibutuhkan, bukan hanya oleh Indonesia, bahkan dunia dalam menghadapi perubahan iklim. Beliau juga menunjukkan kapasitasnya selama ini dalam kepemimpinan nasional dalam mendorong isu isu lingkungan,” ujarnya.
“Misalnya saja, beliau telah mendeklarasikan pemerintahan di bawah kepemimpinannya pada tahun 2025 tidak akan dibangun pembangkit listrik berbasis fosil. Terbaru, Presiden Joko Widodo juga mendorong perubahan moda transportasi yang selama ini bertumpu pada BBM, untuk beralih ke moda transportasi berbasis listrik, setidaknya bisa dimulai dari internal pemerintahan,” jelas Said Abdullah lagi.
Menurut Said, Jokowi akan sangat diterima oleh dunia internasional. Sebab dia memiliki gaya kepemimpinan yang humanis dan diterima semua pihak.
“Saya pribadi sangat berharap, berkaca pada kapasitas kepemimpinan beliau selama ini, beliau bisa lebih dari sekadar tokoh bidang lingkungan selepas tidak menjabat sebagai presiden. Gaya kepemimpinannya di kancah internasional yang bisa diterima oleh semua pihak, misalnya saja dalam konflik Rusia dan Ukraina, beliau bisa diterima oleh kedua pemimpin negara tersebut,” katanya.
Ia meneruskan, “Lebih jauh, di mata negara negara besar seperti Amerika Serikat dan Tiongkok, Presiden Joko Widodo juga bisa menjadi jembatan kedua pemimpin, baik dari Presiden Xi Jinping maupun Presiden Joe Biden. Kepemimpinan Presiden Joko Widodo juga bisa mendorong partisipasi lebih luas negara negara negara Arab di Indonesia, seperti Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab.”
Said Abdullah menilai, Jokowi memiliki semua kapasitas untuk menjadi Sekjen PBB. Ia bisa mewakili kawasan Asia untuk mengepalai lembaga tersebut.
“Mempertimbangkan kapasitas beliau tersebut di atas, sudah sepantasnya pemerintah Indonesia dan negara negara di kawasan seperti ASEAN mendorong Presiden Joko Widodo menjadi Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa,” ucapnya.
Said Abdullah meneruskan, “Syarat Sekjen PBB adalah mantan kepala pemerintahan atau mantan menteri luar negeri. Sekjen PBB dipilih berdasarkan representasi kawasan, misalnya Eropa, Asia Pasifik, Amerika Latin, Afrika, dan lain-lain.” (Sander)