BANGKALAN, koranmadura.com – Duka mendalam menyelimuti keluarga di Desa Alas Kokon, Kecamatan Modung, Bangkalan. Dua putra mereka, Imam Juanidi (16) dan Abdullah As Syafid (16), meninggal dunia setelah tertimpa reruntuhan bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Sidoarjo.
Kedua santri yang merupakan kakak beradik itu tengah menuntut ilmu di ponpes tersebut. Peristiwa nahas terjadi saat bangunan berlantai empat ambruk pada Senin, 29 September 2025. Mereka bersama sejumlah santri lain tertimpa reruntuhan, sebagian mengalami luka-luka, sementara Imam dan Abdullah tidak terselamatkan.
Jenazah kedua korban telah dipulangkan ke kampung halaman. Suasana haru mewarnai pemakaman yang dihadiri keluarga, tetangga, serta kerabat dekat.
Kasi Humas Polres Bangkalan, Ipda Agung Intama, membenarkan bahwa kedua korban adalah warga Bangkalan. Ia menyebut peristiwa tragis itu terjadi ketika para santri sedang melaksanakan salat asar berjamaah.
“Benar, kedua korban merupakan kakak beradik asal Bangkalan. Jenazah dipulangkan tadi malam, Kamis, 9 September dan diserahkan kepada pihak keluarga,” ujar Ipda Agung, Jumat, 10 Oktober 2025.
Polres Bangkalan menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah ini. Polisi juga memastikan pemulangan jenazah berlangsung lancar dengan pengawalan penuh.
“Kami dari Polres Bangkalan turut berbelasungkawa atas musibah ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan,” tambahnya. (MAHMUD/DIK)