PAMEKASAN – Bupati Pamekasan, Achmad Syafii patut merasa malu. Sebab kabupaten yang dipimpinnya masih dihadapkan pada persoalan serius. Sektor pendidikan di wilayah Jantung Madura yang menjadi kekuasaannya ternyata tertinggal bila dibandingkan dengan daerah lain. Sehingga, dirinya memprioritaskan program pembangunan di bidang itu. Meskipun demikian, Bupati meyakinkan tidak meninggalkan program pada bidang lainnya.
Hal itu dinyatakan Syafii usai mengikuti Rapat Paripurna Istimewa Ulang Tahun Kabupaten Pamekasan ke-483 di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Rabu (6/11).
“Yang perlu penanganan serius adalah pengembangan di bidang pendidikan. Karena usia kabupaten ini sudah tua, namun tidak diimbangi dengan matangnya kualitas pendidikan,” katanya.
Menurutnya, permasalahan pada bidang tersebut cukup banyak mulai dari. Kelengkapan dan kelayakan sarana dan prasarana, ketersediaan tenaga guru dan buku kepustakaan, hingga kesadararan masyarakatnya yang rendah sehingga membutuhkan penanganan secara menyeluruh.
Jika dibanding dengan daerah lain yang seusia, capaian di bidang tersebut di Kabupaten Pamekasan masih tertinggal.
Untuk mengejar ketertinggalan itu, tidak cukup jika hanya dengan mengupayakan penyediaan sarana dan tenaga guru yang memadai, melainkan juga perlu menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.
Diantaranya dengan berupaya meningkatkan prestasi untuk menumbuhkan minat warga dan melakukan sosialisasi kependidikan dengan melibatkan semua pihak yang peduli.
Di sisi lain, perlu diperhatikan penyediaan guru dengan status Pegawai Negeri dan pemerataan pendistribusiannya, tertama untuk kawasan terpencil. Juga pemberian tunjangan profesi yang memadai, perlu mendapat perhatian lebih.
Ia merasa prihatin, saat beberapa waktu lalu berkunjung ke wilayah pantai utara, mendapati salah satu sekolah hanya memiliki dua guru berstatus PNS.
Berdasar data di Dinas Pendidikan Pamekasan, kekurangan guru dari tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat mencapai 852 guru. Meski demikian, saat masih kelebihan guru mata pelajaran tingkat SMP, SMA, dan SMA mencapai 101 guru.(oni/muj/rah)