PAMEKASAN – Kasus pembacokan yang menewaskan siswa SMKN I Pamekasan terus mendapat perhatian serius dari sejumlah pihak, termasuk dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan. Wakil rakyat ini mendatangi sekolah yang berada di Jalan Pintu Gerbang itu untuk mendalami motif pembacokan dan mengetahui akar persoalan yang menimpa dua siswa korban penbacokan dan penganiayaan tersebut.
Setidaknya ada 3 anggota DPRD Pamekasan yang mendatangi sekolah tersebut. Masing-masing Harun Suyitno anggota Fraksi PAN, Imam Syafii Yahya anggota Fraksi Golkar, dan H. Rozi anggota Fraksi PAN.
Para anggota DPRD ini ditemui Kepala Bidang Pendidikan Menengah Disdik Pamekasan, Moh.Tarsun, Kepala SMKN I Pamekasan, dan wakil kepala sekolah, serta beberapa guru bimbingan konseling (BK) di sekolah tersebut.
Satu persatu pihak-pihak tersebut dimintai keterangan tentang kronologis pembacokan yang menimpa siswanya itu, antisipasi sekolah, termasuk mempertanyakan aturan sekolah yang berlaku.
Harun Suyitno menyayangkan kejadian pembacokan yang menimpa siswa tersebut. Sebab dampak kejadian itu meresahkan wali murid, khawatir kejadian serupa menimpa anak-anaknya di sekolah, khususnya siswa SMKN 1 Pamekasan.
Motif pembacokan diduga karena ada ketersinggungan saat aksi balap liar di Jalan Kabupaten Pamekasan pada Jumat malam (3/10) yang berlanjut pada penyerangan terhadap Ruspandi dan Febri pada (6/10) di depan SMAN 4 Pamekasan.
Terlepas dari motif itu terang Harun, pihaknya meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan agar aktif melakukan pembinaan kepada siswa dan wali murid. Karena tanpa keterlibatan wali murid, usaha untuk memberikan penyadaran kepada siswa tidak akan berhasil.
Harun juga meminta Kepolisian Resort (Polres) Pamekasan dan Satpol PP Pemkab setempat untuk segera melakukan langkah-langkah pencegahan terhadap kegiatan balapan liar. Serta memberikan tindakan tegas kepada setiap pelaku balap liar. Apalagi lokasi balap liarnya di depan Kantor Bupati Pamekasan yang seharusnya steril dari balap liar.
Subianto juru bicara SMKN I Pamekasan mengaku akan meningkatkan usaha pencegahan terhadap siswa, agar tidak melakukan tindakan amoral. Baik di dalam sekolah maupun di luar kegiatan sekolah.
Pihaknya dalam waktu dekat akan kembali mengundang wali murid, untuk memberikan kenyakinan bahwa di sekolah tersebut proses kegiatan belajar mengajar berjalan kondusif dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Tidak hanya itu, pihaknya juga meminta wali murid untuk turut serta melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap putra-putrinya di luar kegiatan sekolah. Tujuanya, agar para siswa tidak terjerumus ke hal-hal yang merugikan. (FAKIH AMYAL/UZI/RAH)