
Editot : Dr. Thariq Suwaidan
Penerbit : Zaman, Jakarta
Cetakan : Pertama, 2015
Tebal : 719 halaman
ISBN : 978-602-1687-24-6
Buku berjudul Dari Puncak Andalusia ini meninabobokkan para penikmat sejarah tengtang harmoni masa lalu. Ulasan yang disajikan sebagaimana karya bertema sejarah melempar nalar untuk me-nemukan sisi perbedaan dan ruang dialog dari sekian perbedaan kutipan dari tawaran yang sudah ditulis terlebih dahulu.
Dr. Thariq Suwaidan dalam karyanya ini membuka cakrawala berpikir tentang kehebohan masa lampau. Ada sekian prestasi yang dikemas melalui adegan-adegan mahakreatif. Dengan sudut pandang yang relatif objektif, pembacaan tentang sepak terjang sejarah masa lampau mampu tergambar dengan energik. Memang, pembahasan sejarah dalam buku ini fokus tentang kiprah peradaban umat Islam. Dengan metodologis historis yang detail, kha-zanah umat Islam yang terserak di lipatan sejarah dunia bisa terkuak dan menjadi bahan bacaan.
Sejarah Islam, dalam sudut pandang yang lain terkadang sangat bias. Maklum, sudut pandang yang dipergunakan antara satu peneliti/ilmuwan dengan lainnya tidak sama. Apalagi, konteks dan kajian yang dikajikan sumber pelacakan sjarah beragam. Meskipun, hakekatnya semua genre kajian ilmiah memiliki nafas yang sama; menambah literatur berisi informasi penting untuk dimanfaatkan generasi sesudahnya.
Buku ini menggambarkan pergulatan pemikiran, olah daya dan sepak kuasa tokoh, dan spekulasi kekuasaan komponen umat Muslim dalam menyebarkan ajaran agama Islam. Pada konteks masa lalu, penyebaran agama Islam memang tidak semuanya hanya melalui pendekatan ideologis. Pada masa kepemimpinan khalifah Bani Umayah, Andaluisia merupakan salah satu saksi sejarah kedahsyatan umat Islam. Ajaran agama Islam yang pada separuh abadi menyeruak seantera jazirah Arab, Afrika, dan Spanyol terus dikibarkan oleh penganutnya. Atas nama misi penyebaran ideologis, pemimpin umat Islam tak pernah berhenti menyeru kepada semua umat manusia tentang ajaran yang diridhoi oleh Tuhan.
Andalusia, dalam kajian karya setebal 719 halaman ini memotrek semua perjuangan umat Islam dalam mengawal dan menyebarkan ajaran agama Islam. Setelah melalui negosiasi amat panjang, Thariq Bin Ziyad dan Musa Bin Nushair akhir-nya meminta idzin kepada khalifah untuk mengislamkan Andalusia. Pada mulanya, sebagian kota di Andalusia sudah memeluk ajaran agama Islam. Akan tetapi, gempuran militer pemerintahan yang belum takluk kepada pemimpin Islam melakukan gerakan perlawanan. Mereka merebut sejumlah wilayah yang dikuasai umat Islam. Alasannya, kekuasaan Andalusia belum mutal menjadi wilayah kuasa orang-orang Bani Umayah.
Misi damai para Panglima Bani Umayah berubah menjadi militansi militeristik. Sejumlah Panglima perang yang sudah dipersipakan para Gubernur mulai mengepung kota dan melemahkan kekuatan musuh. Perang tidak bisa dihindari lagi. Sejumlah kota di Andulusia, berhasil direbut kelompok umat Islam (muslimîn). Sebagai bukti keseriusan umat Islam dalam membangun kota, mereka mendirikan sejumlah fasilitas sebagai aset penting bagi negara. Baik berupa bangunan masjid, perpustakaan, madrasah dan bangunan lainnya.
Fasilitas-fasilitas tersebut dibangun sedemikian rupa. Pada masa kepemimpinan umat Islam di Andalusia, fasilitas tersebut dipergunakan oleh masyarakat. Catatan penting dari peradaban umat Islam di Andalusia adalah mengembalikan citra manusia sebagai pribadi bermartabat.
Karya bergenre sejarah klasik ini patut diapresiasi. Ulasan fenomenologis berupa data dan dokumen memperkuat kajian buku ini. Spesifikasi kajian pada peradaban Islam di Andalusia memfokuskan pemahaman menelaah peninggalan-peninggalan masa lalu. Pelajaran yang bisa diambil dari buku ini, meneladani sisi positif peradaban masa lalu dan mengaktualisasikan pada masa sekarang. Sisi positif ini sebenarnya adalah target penting dalam mempelajari karya sejarah yang ditulis dengan ragam kajian. Sejarah adalah potret manusia. Manusia hari ini akan menjadi potret sejarah pada masa berikutnya. Selamat membaca! [*]
Oleh: Zaitur Rahem
Dosen Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) Guluk-guluk Sumenep Madura. Email: zaitur_rahem@yahoo.co.id.