
Penulis : Djoko Lelono
Penerbit : Pastel Books
Cetakan : I, Oktober 2015
Tebal : 92 hlm, 21 cm
ISBN : 978-602-242-787-2
Djoko Lelono berusaha membuka pikiran dan pemahaman kita untuk terus berpikir. Berpikir bukan sekadar berpikir, tapi berpikir agar peduli terhadap lingkungan, daerah, dan segala hal dari segala aspeknnya dengan mencoba untuk mencari segala asal kata dan bahasa yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk nama tertentu. Dengan demikian, kita akan memiliki rasa kepemilikan sebagai generasi bangsa. Sehingga, kita mampu melestarikan kekayaan nusantara dengan memahami segala asal-usul nama-nama tersebut.
Misalkan saja seperti nama daerah Karawang di Jawa Barat. Mungkin tidak terpikirkan oleh kita semua asal-usul nama daerah tersebut. Padahal, nama sesuatu itu muncul karena sebab, tidak muncul begitu saja. Dalam cerita jenaka Djoko Lelono ini, dikisahkan bahwa ketika Sultan Agung menyerang Batavia pada zaman Jan Pieterzon Coen, dia memerintahkan pasukan Mataram agar membawa bekal gudeg, yang dibawa dalam kendil – kuali kecil dari tanah liat. Ketika akan dimakan, maka kendil-kendil itu dipecahkan di suatu daerah. Nah, dalam bahasa Jawa, pecahan kendil itu disebut “kreweng”. Kemudian, nama daerah tersebut kita kenal dengan Karawang (hlm. 30).
Perlu kita pahami bahwa segala bentuk penyebutan kisah asal-usul nama-nama tertentu di dalam buku ini hanya asal-asalan dan bahkan ada yang usil. Namun, dari asal-asalan yang usil ini, kita semua para pembaca dan generasi bangsa ini akan berpikir ulang tentang asal-usul nama-nama tertentu yang ada di nusantara. Kita akan terpancing untuk mencari juga tentang asal-usul yang asal-asalan ini. Sehingga, khazanah yang kita baca melalui karya ini akan bertambah kuat. Kemungkinan besar akan lahir suatu usaha dari pembaca untuk mencari nama asal-usul yang ada bukti historis kebenarannya.
Bahkan, pembicaraan ringan di dalam buku ini, selain membincang asal-usul, juga segala hal yang lucu dan usil. Sehingga, pembaca selain mendapat khazanah ilmu pengetahuan, juga bisa terhibur dengan sajian yang diberikan oleh mas Djoko Lelono. Cerita koplak pada hakikatnya bukan untuk menjahili orang lain, tapi cerita kopal yang ditulis di dalam buku ini akan menyegarkan ketidaktahuan kita yang tidak disadari.
Membaca buku ini kita akan diantar untuk membuka pikiran agar lebih jeli, cerdas, dan kreatif. Sehingga, memungkinkan bagi kita untuk menelusuri asal-usul nama tertentu yang kita kenal yang entah darimana. Selamat membaca dan mencoba merenungi segala bentuk nama yang ada di Indonesia dan dunia! [*]
Oleh: Junaidi Khab
Akademisi dan Pecinta Baca Buku Asal Sumenep. Alumnus UIN Sunan Ampel Surabaya.