PAMEKASAN, koranmadura.com – Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, menilai APBD Pamekasan yang tidak terserap tuntas dalam beberapa tahun terakhir terkesah menjadi kegiatan rutin.
Penilaian itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Suli Faris. Menurutnya, dalam tiga tahun terakhir sealisasi APBD Pamekasan tidak pernah mencapai 100 persen. Setiap tahun selalu menyisakan anggaran yang tidak dilaksanakan hingga akhir tahun.
Politisi PBB itu mencatat, serapan APBD 2014 sebesar 70 persen, serapan APBD 2015 sebesar 87 persen, dan di tahun 2016 serapan APBD mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu 83 persen.
“Padahal setiap awal tahun kami sudah mewanti-wanti eksekutif agar kegiatan bisa langsung diproses pelaksanaannya. Sehingga, bisa terserap 100 persen di akhir tahun,” kata Suli.
Lanjutnya, dalam tiap tahap triwulan serapan anggaran di Pamekasan tidak konsisten rendah di triwulan pertama, kedua, ketiga. Namun tinggi di triwulan keempat (terakhir).
“Terkesan di akhir-akhir tahun kegiatan dikebut biar anggaran terserap. Ini menunjukkan
pengguna anggaran belum bisa menunjukkan prestasi kerja yang bagus. Akhirnya, APBD tidak terserap tuntas,” ungkapnya. (ALI SYAHRONI/MK)
