SUMENEP, koranmadura.com – Rumah tahanan (Rutan) Kelas II B Sumenep, Madura, Jawa Timur, saat ini dihuni oleh 200 orang lebih, baik narapidana maupun tahanan. Jumlah tersebut tak sebanding dengan petugas jaga “hotel prodeo” tersebut, yang hanya sebanyak empat orang petugas jaga.
Hal itu diakui oleh Kepala Rutan Kelas II B Sumenep, Ketut Akbar Harry Akhjar. Menurut dia, pihaknya sudah sering mengajukan kepada pemerintah pusat agar petugas jaga Rutan ditambah. Namun, sampai sekarang tetap belum ada penambahan.
Sebetulnya, kondisi seperti itu tak hanya dialami Rutan Sumenep. Beberapa Rutan dan Lapas di daerah lain juga mengalami hal serupa. “Hampir semua Lapas dan Rutan setiap tahun minta penambahan. Tapi sampai sekarang belum ada,” ungkapnya, Sabtu, 22 April 2017.
Di Rutan Sumenep petugas jaga hanya ada empat orang. Mereka menjaga 200 orang lebih. Sehingga pihaknya hanya bisa berharap tidak sampai terjadi hal-hal tak diinginkan. “Yang empat orang itu dibantu dengan doa,” ujar Akbar.
Untuk mengantisipasi hal-hal tak diinginkan, seperti kejadian di Malang beberapa hari lalu, 17 tahanan kabur, pihak Rutan tidak henti-hentinya melakukan pendekatan emosional kepada seluruh warga binaan.
“Misalnya dengan mengajak warga binaan beraktivitas yang positif. Sehingga mereka tidak merasa jenuh di dalam Rutan dan tidak berpikir untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan,” ucapnya. (FATHOL ALIF/RAH)