MALANG, koranmadura.com – Aksi jula beli serangan langsung terjadi sejak awal babak pertama pertandingan antara Persekam Metro FC dengan Madura FC dalam lanjutan Liga 2 Indonesia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu, 22 Juli 2017.
Tim tuan rumah yang tak ingin mengecewakan pendukungnya langsung menyerang sejak menit-menit awal, melalui sisi kanan lapangan.
Begitu pun sebaliknya, tim tamu yang mempunyai misi mencuri tiga poin di kandang Macan Kumbang, julukan Persekam, berulang kali menggempur lini belakang Persekam.
Kedua tim sama-sama memiliki peluang untuk mencetak gol. Namun selalu kandas di pemain belakang kedua kesebelasan. Kedudukan 0-0 bertahan hingga wasit Wilhelmus Foudubun meniup peluit pertanda babak pertama telah usai.
Di awal-awal babak kedua, tim tuan rumah langsung menggebrak melalui sisi kiri lapangan. Sayang, serangan yang dibangun mereka kandas di barisan belakang para pemain Madura FC.
Memasuki menit ke-47, pelatih Salahuddin tampaknya ingin menambah daya gedor timnya dengan melakukan pergantian pemain. Juanda Prayatna ditarik keluar digantikan Oktovianus Maniani.
Di menit ke-50, Salahuddin kembali melakukan pergantian pemain. Aldaier Makatindu yang berposisi sebagai striker digantikan oleh Beny Ashar.
Beny Ashar nyaris mengubah papan skor di menit ke-62. Setelah memenangi duel dengan pemain lawan di tengah lapangan, pemain bernomor punggung 7 itu langsung menggiring bola dan tinggal berhadapan dengan kiper Persekam. Sayang, sontikannya terlalu tinggi. Melambung tipis di atas mistar gawang.
Jual beli serangan terus terjadi hingga wasit meniup peluit panjang pertanda akhir pertandingan. Sayangnya, hingga pertandingan usai, kedudukan tetap tak berubah. Berakhir dengan skor 0-0.
Berkat hasil seri kali ini, Laskar Jokotole berhasil membawa satu poin dari kandang Macan Kumbang. Sehingga Madura FC tetap bertahan di puncak klasemen sementara grup 7. (FATHOL ALIF/RAH)