JAKARTA, koranmadura.com – Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta mengatakan, kapal pengangkut satu ton sabu asal China telah dimodifikasi. Tangki BBM (bahan bakar minyak) kapal bernama Wanderlust tersebut, kata Niko, telah dimodifikasi agar mampu menampung bahan bakar lebih banyak.
“Jadi kapal itu dimodifikasi, yang semula muatan bahan bakar 20 ton, menjadi 90 ton,” kata Nico saat dihubungi, Jumat (28/7/2017).
Ia mengemukakan, kapal itu dirancang agar dapat berlayar tanpa henti dari perariran Taiwan ke Selat Sunda. Hal itu untuk meminimalisasi resiko barang bawaannya diketahui lantaran sering bersandar untuk mengisi bahan bakar.
“Itu kapal panjangnya 27 meter. Jadi untuk menyimpan sabu hanya dua meter dari 27 meter ini,” kata Nico.
Ia menambahkan, jarak dari Taiwan ke Selat Sunda sekitar 2.700 mil laut. Untuk sekali jalan, kapal tersebut memerlukan bahan bakar sebanyak 45 ton.
“Jadi dari awal kapal itu sudah dimodifikasi untuk tidak berhenti,” kata dia.
Pada 13 Juli 2017 dini hari, tim gabungan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bersama Polres Depok menggagalkan penyelundupan satu ton sabu asal China di eks Hotel Mandalika, Serang, Banten. Dari pengungkapan itu polisi menangkap empat warga negara Taiwan, yakni Lin Ming Hui, Chen Wei Cyuan, Liao Guan Yu, dan Hsu Yung Li. Lin Ming Hui tewas ditembak karena melawan petugas saat akan ditangkap. (KOMPAS.com)