SAMPANG, koranmadura.com – Rencana pembangunan jalur lingkar selatan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Sampang terancam gagal. Sebab, hingga saat ini lahan antara Jalan Sreseh dan Pengarengan (Srepang) tak kunjung terbebaskan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pembebasan lahan jalan Srepang telah dilakukan sejak tahun 2010 lalu. Namun tak kunjung berhasil, lantaran harga lahan milik warga dinilai cukup tinggi.
Kepala Bappelibangda Sampang, Tony Moerdiwanto mengatakan, jalur lingkar selatan merupakan jalur lintas selatan pulau Madura sepanjang 45 kilo meter.
“Lebih menghemat ketimbang lewat jalur tengah. Apalagi kami sudah memiliki pelabuhan Taddan. Jadi keduanya mau di intregasikan dengan Suramadu,” ucapnya, Selasa, 9 Januari 2018.
Sehingga nantinya kata Tony, dengan adanya jalur selatan nantinya mampu memecah kendaraan yang melintas khususnya kendaaran berat.
“Sekarang jalan yang ada sudah tidak muat dan tidak bisa menampung kendaraan yang melintas. Dan juga supaya menumbuhkan perekonomian di wialayah selatan,” katanya.
Lebih jauh Tony mengatakan, untuk saat ini telah dianggarkan sebesar Rp 15 miliar untuk pembebasan lahan.
“Sedangkan untuk ruas jalannya dianggarkan sebesar Rp 3-4 miliar dari APBD,” paparnya. (MUHLIS/FAIROZI)