GARUT, koranmadura.com – Keracunan massal terjadi di Desa Sakawayana, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa, 6 Maret 2018. Korbannya mencapai 150 warga setempat. Diduga setelah menikmati nasi kotak dari hajatan di Kampung Rancamaya di desa itu.
Hal itu diungkapkan oleh Camat Malangbong Teten Sundara. “Kami masih terus menyisir warga yang terkena dampak,” ujar Teten hari ini.
Sementara itu, menurut Wawan Gunawan dari Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, korban kini dirawat menyebar di tiga tempat perawatan, yaitu di Puskesmas Malangbong sebanyak 49 orang, Aula Desa Sakawayana 96 orang, dan Puskesmas Citeras 8 orang.
“Satu pasien di Puskesmas Malangbong dirujuk ke RSUD. Jadi, sekarang sisa 48 orang di Puskesmas Malangbong,” ujar Wawan.
Wawan mengatakan petugas dari Dinas Kesehatan telah turun ke lapangan untuk mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan. “Dari keterangan warga, ada 400 boks nasi yang dibagikan. Jadi masih ada kemungkinan bertambah,” katanya.
Tutu (36), warga Kampung Rancamaya yang menjadi salah satu korban keracunan massal, mengaku dirinya mengalami gejala mulas, pusing hingga buang air besar (BAB) terus menerus setelah mengkonsumsi makanan nasi kotak yang didapat dari warga yang hajatan.
“Awalnya nyangkanya masuk angin biasa saja. Jadi, tidak menyangka keracunan makanan. Saya makan nasi boks kemarin pagi sekitar jam 10. Malamnya sekitar jam 11 berasa mual dan melilit. Besoknya baru ramai warga sampai ada ambulans datang ngangkut warga,” ujar Tutu saat ditemui di Puskesmas Malangbong, Selasa petang. (KOMPAS.com/RAH/DIK)