SURABAYA, koranmadura.com – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menegur PW Muslimat NU, Selasa, 13 Maret 2018. Hadir dalam rapat klarifikasi tersebut sejumlah kiai di jajaran Syuriah dan Tanfidziyah PWNU Jatim.
PWNU menemukan Muslimat NU tidak netral pada Pilgub Jatim 2018. Hal ini dilihat dari ditemukannya lambang Muslimat pada beberapa spanduk yang digunakan saat kampanye, juga spanduk salah satu paslon yang terdapat di gedung Muslimat, Jalan Ahmad Yani, Wonokromo, Surabaya.
Ketua PWNU Jatim KH M Hasan Mutawakkil Alallah meminta Muslimat NU untuk segera menghentikan hal ini. “Maka PWNU Jatim meminta untuk segera dihentikan dan ditertibkan agar marwah organisasi tetap terjaga,” katanya.
Dalam rapat, Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim KH Agoes Ali Masyhuri menambahkan jika NU sangat melarang penggunaan simbol dan atribut untuk berkampanye. “Dari awal, NU melarang menggunakan simbol dan atribut untuk politik,” kata Gus Ali.
Sementara itu, Ketua PW Muslimat NU Jatim Hj Masrurah mengaku khilaf terkait kejadian keluarnya surat tugas kepada PC Muslimat NU Kabupaten Malang untuk mendukung salah satu pasangan calon.
“Kami berjanji akan mematuhi semua arahan dan perintah PWNU Jatim dan siap menerima sanksi organisasi,” kata Hj. Masrurah. (DETIK.com/MK/DIK)