JAKARTA, koranmadura.com – Luke Hanoman (28), terbiasa menggigit kukunya ketika dia dilanda rasa cemas. Tapi tak disangka, luka kecil yang ada pada salah satu jari tangannya bisa membuatnya berada di ujung tanduk.
“Pada suatu hari, aku menggigit kulit di sisi kuku. Lumayan sakit tapi aku enggak mikir yang enggak-enggak soal itu,” kata bapak dari dua anak tersebut.
Dalam beberapa hari setelahnya, dia mengalami gejala yang cukup mengerikan. Dia tidak bisa fokus, mulai berkeringat dingin hingga gemetar. Jarinya pun membengkak dan mulai nyut-nyutan. Awalnya dia mengira ini hanya infeksi virus biasa, sehingga mengabaikannya.
Setelah itu dia tertidur dan bangun pada jam 2 siang keesokan harinya. Ketika ibunya datang untuk mengecek keadaanya, Hanoman telah mengalami demam tinggi dan terdapat garis merah di sekujur tubuhnya, yang dapat menjadi tanda infeksi. Ibunya menelepon Dinas Kesehatan Nasional, dan dia disarankan untuk segera membawa putranya ke rumah sakit.
“Mereka memberi tahuku bahwa aku beruntung dapat bertahan begitu lama. Aku hampir mengalami septic shock, para dokter dan perawat benar-benar baik. Mereka tidak memberi tahuku betapa buruknya itu karena aku pikir mereka berusaha untuk tidak membuatku mengkhawatirkannya. Ketika aku merasa lebih baik, baru deh mereka mengatakan bahwa ku kalau aku beruntung masih hidu” kata Hanoman kepada The Sun seperti dilansir detik.com, Sabtu, 12 Mei 2018.
Sepsis adalah kondisi yang berpotensi mengancam kehidupan, di mana sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap infeksi yang dapat melukai jaringan tubuh melebihi infeksi pada umumnya. Sepsis dimulai dengan menyerang fungsi organ dan pada akhirnya mengakibatkan septic shock yang kadang dapat menurunkan tekanan darah secara fatal.
Kalau kamu atau orang terdekatmu masih senang gigit-gigit kuku, sebaiknya mulai menghentikan kebiasaan yang satu ini. Jika rasa panik jadi alasan kamu menggigit kuku, alihkan dengan hal-hal lain yang jauh lebih baik. (DETIK.com/ROS/DIK)