SUKABUMI, koranmadura.com – Ruang perawatan bedah Rumah Sakit (RS) Sekarwangi, Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, menjadi saksi atas kesucian cinta sepasang sejoli Abdul Latief dan Eeh Sulistiawati. Mereka terpaksa mengikat janji suci di rumah sakit lantaran sang mempelai lelaki akan menjalani operasi.
Pantauan, ijab kabul ini dilangsungkan di Ruang Perawatan Bedah, Nyi Ageng Serang pada Minggu 19 Agutus 2018. Terlihat, akad nikdah berlangsung mengharukan karena mempelai pria, Abdul Latief dalam kondisi sakit dan akan menjalani operasi usus buntu.
“Undangan sudah disebar persiapan sejak jauh-jauh hari, enggak mungkin bisa mundur lagi. Akhirnya kami memboyong penghulu dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kadudampit ke rumah sakit dan melangsungkan ijab kabul di ruang perawatan,” kata Isoh (40) orang tua mempelai perempuan, Senin, 20 Agutus 2018.
Isoh pun menceritakan bahwa tidak ada niat mendramatisir suasana atas pernikahan putri sulungnya itu. Sebab jauh sebelum itu, pernikahan putrinya itu disiapkan secara matang. Namun, harus berlangsung dramatis karena menantunya itu harus menjalani operasi. Namun, meski terbaring lemah di atas kasur, menantunya bisa mengucapkan ijab kabul dengan lancar. Proses ijab kabul hanya berlangsung selama 15 menit dari pukul 10.30 WIB sampai 10.45 WIB.
“Perasaan saya campur aduk, senang iya terharu juga iya. Bisa melaksanakan pernikahan meskipun mempelai pria sedang sakit, seluruh keluarga dari mempelai pria dan keluarga kami menyaksikan prosesnya,” tutur dia.
Humas RSUD Sekarwangi Ramdansyah menyebut mempelai pria Abdul Latief tercatat sebagai warga Desa Citiis, Kecamatan Cisolok sementara mempelai perempuan Eeh Sulistiawati adalah warga Desa Citamiang, Kecamatan Kadudampit.
“Keluarga meminta izin, akhirnya kami mencarikan ruangan kosong di Nyi Ageng Serang. Ada perwakilan dari masing-masing keluarga ada juga penghulu, setelah selesai akad nikah keluarga mempelai perempuan pulang karena resepsi juga tetap dilakukan di kediaman pengantin perempuan,” kata Ramdan. (DETIK.com/SOE/DIK)