PAMEKASAN, koranmadura.com – Kepada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Muhharram mengaku bahwa program “Kotaku Tanpa Kumuh” tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Menurutnya, program itu terhambat karena kesadaran masyarakat akan lingkungan sangat mimim.
“Tingkat kesadaran masyarakat di Kabupaten Pamekasan yang belum sepenuhnya memahami tentang kekumuhan adalah hambatannya,” kata Muharrom, Selasa, 23 Oktober 2018.
Dia menambahkan, Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan masih dikategorikan sebagai lingkungan kumuh. Dalam hemat Muharrom, pola pikir masyarakat di Desa itu belum sepenuhnya sadar akan pentingnya menjaga lingkungan.
“Masyarakat masih sering BAB sembarangan seperti dibuang ke laut, belum lagi sampah yang dibiarkan berserakan,” imbunya.
Pahadal kata Muharram, pihaknya mengklaim sudah menyediakan jamban umun biar masyarakat tidak sembarangan buang air besar. (SUDUR/SOE/DIK)