SUMENEP, koranmadura.com – Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, Fajarisman mengaku prihatin atas aksi penyegelan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sepanjang V, Desa Tanjung Keok, Kecamatan/Pulau Sapeken oleh warga.
Baca: Guru PNS Sering Bolos, Warga Segel SDN Sepanjang V
Sebab, tindakan warga tersebut berdampak pada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa. “Mestinya tidak usah menyegel sekolah,” katanya saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Senin, 26 November 2018.
Mestinya, kata Fajar, tidak langsung melakukan penyegelan melainkan mencari solusi lain. Karena apabila gedung sekolah disegel berdampak buruk pada KBM. “Kasihan ke anak-anak itu, kalau semua ditutup kasihan. Anak-anak tidak sekolah, kapan mau pintar, belajar saja sulit apalagi tidak belajar,” jelasnya.
Soal penambahan guru PNS, pihaknya memaklumi karena Kabupaten Sumenep selama lima tahun terakhir melakukan moratorium CPNS. Untuk memenuhi kebutuhan guru, pihaknya telah berupaya untuk memenuhinya dengan guru honorer kategori dua (K2). “K2 di gaji di honor oleh pemerintah,” jelasnya.
Namun, pihaknya belum bisa memberikan kejelasan mengenai sejumlah guru PNS yang disinyalir sering bolos. Karena diluar tupoksi bidang yang sekarang dijabat saat ini. “Ke Ketenagaan, ke Pak Saleh, kalau sekolah disegel, anak malas ke saya,” tegasnya. (JUNAIDI/ROS/VEM)