PAMEKASAN, koranmadura.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Madura, Jawa Timur menilai perlunya program terobosan pada rencana pendidikan lima tahun ke depan. Utamanya, salam mengentasan buta huruf dan menekan angka putus sekolah.
Baca: Lebih dari 16 Ribu Warga di Pamekasan Buta Huruf
Hal itu disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan, Muhammad Sahur. Menurutnya, pembahasan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) belum selesai. Sehingga, rencana yang akan dijalankan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan untuk lima tahun ke depan belum rampung, termasuk program pendidikan.
“Kami masih mengkaji program-program yang dirancang dalam RPJMD. Dalam masalah pendidikan, pemkab harus memiliki program prioritas. Karena angka buta huruf, putus sekolah, dan masalah pendidikan lainnya perlu perhatian khusus dari pemkab,” kata Politikus PPP itu.
Lanjut Sahur, berkas RPJMD yang diserahkan kepada DPRD belum lengkap. Data yang diserahkan menggunakan yang lama. Untuk itu, pihaknya masih menunggu data kelengkapan berkas RPJMD dengan data tebaru untuk membahasnya.
Baca: Angka Buta Huruf di Pamekasan Masih Tinggi, Dua Kecamatan ini Penyumbang Terbanyak
“Persoalan data yang disuguhkan ke dewan masih jadi perdebatan, makanya RPJMD sampai sekarang belum selelasi. Karena data yang dilampirkan dalam RPJMD itu tahun 2016, semestinya data 2017 juga dilampirkan,” katanya. (ALI SYAHRONI/SOE/DIK)