SUMENEP, koranmadura.com – Jelang musim kemarau, masyarakat di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, diimbau memanfaatkan air seefektif mungkin untuk mengantisipasi potensi terjadinya kekeringan.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Abd. Rahman Riadi. Menurutnya, masyarakat yang perlu memanfaatkan air seefektif mungkin khususnya yang tinggal di pedesaan rawan terjadi potensi kekeringan.
Beberapa desa di kabupaten paling timur Pulau Madura yang memang sering masuk peta rawan kekeringan, baik kering kritis maupun kering langka, berdasarkan data BPBD Sumenep di antaranya Desa Prancak, Montorna, Cempaka dan beberapa desa di Kecamatan Batuputih.
“Khusus di pedasaan yang sudah kami petakan, saya berharap bisa menggunakan air seefektif mungkin. Misalnya embung, harus dimanfaatkan sefektif mungkin,” ujarnya.
Selain memanfaatkan air sebaik mungkin, mantan Sekretaris Bappeda Sumenep ini juga mengimbau kepada masyarakat agar melakukan penghijauan.
Terkait hal ini, sebelumnya Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalianget, Usman Khalid menyampaikan saat ini sudah masuk peralihan musim dari penghujan ke kemarau. “Untuk peralihan musim hujan ke kemarau di wilayah Jawa Timur, khususnya Sumenep, ialah pada akhir April atau di bulan Mei,” katanya.
Dia mengatakan, di masa peralihan masyarakat harus lebih antisipatif terhadap terjadinya hal-hal tak diinginkan. Misalnya bencana angin puting beliung. Sebab saat masa pancaroba potensi terdapatnya awan Cumulonimbus (CB) lebih meningkat. (FATHOL ALIF/DIK)