BANGKALAN, koranmadura.com – Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur sudah memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah baru. Lokasi TPA tersebut berada di Desa Bunajih, Kecamatan Labang.
Namun bagaimana kabar TPA di Desa Buluh yang kian hari semakin menumpuk hingga menimbulkan bau menyengat kepada warga?
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangkalan, Hadari mengaku masih fokus kepada TPA yang baru.
“Kita lagi konsentrasi ke tanggap darurat, bisa jadi butuh tiga bulan. Jadi fokus di TPA Desa Bunajih,” kata Hadari, sambil lari-lari dari kejaran awak media, Jumat 13 Maret 2020.
Hadari juga menjelaskan, karena TPA di Desa Buluh merupakan aset Pemerintah Daerah (Pemda), maka ia berdalih akan mengelola sampah yang menumpuk, namun bukan untuk saat ini.
“Tapi yang pasti TPA di Desa Buluh aset Pemda, nanti saja kalau soal pengelolaan,” katanya, sambil menutup pintu ruangan.
Sebelumnya, salah satu aktivis pengawalan keresahan warga Desa Buluh, Oktavian Ismail mengapresiasi pemeritah atas langkah cepat dalam pemindahan TPA yang awalnya di Desa Buluh ke Desa Bunajih.
“Saya apresiasi langkah pemerintah dengan cepatnya mereloksi TPA ke Desa Bunajih,” kata Vian, sapaan akrabnya.
Namun demikian, ia meminta kepada Pemda setempat, agar jangan sampai melupakan TPA di Desa Buluh, karena sudah puluhan tahun bau busuk diarasakan oleh warga sekitar.
“Harus juga dipikirkan untuk jangka panjang warga Desa Buluh untuk pemulihan lingkungan yang di TPA,” pungkasnya.
Ditanya apakah pemerinta pernah melakukan pendekatan lagi? Vian menyampaikan, belum ada pendekatan sama sekali kepada warga Desa Buluh.
“Masih belum ada pendekatan lagi, mungkin fokus ke TPA yang baru di Bunajih,” tutupnya. (Mahmud/SOE/VEM)