SAMPANG, koranmadura.com – Bantu pemerintah daerah dalam upaya mempertahanan status zona hijau Coronavirus Disease (Covid-19), sejumlah pemuda yang tergabung dalam organisasi Karang Taruna, asal Desa Noreh, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, kini menyulap mesin semprot modifikasi menjadi mesin disinfektan, salah satu instrumen Alat Pelindung Diri (APD) dari serangan penyebaran Covid-19.
Ketua Karang Taruna Tunas Segara, Desa Noreh, Slamet Riyadi mengaku, pembuatan mesin semprot disinfektan yang dilakukan bersama anggotanya sebagai upaya bersama dalam menanggulangi penyebaran wabah Covid-19 di desanya. Menurutnya, alat semprot disinfektan tersebut disertai dengan bilik sterilisasi.
“Kami tidak ingin wabah covid-19 ini menyerang desa kami. Apalagi sekarang musim mudik, dimana banyak warga sreseh yang datang dari tempat perantauan seperti Surabaya, Jakarta dan daerah lainnya. Sehingga dengan alat ini, kami berharap warga yang akan masuk ke desa dalam keadaan steril,” ujarnya, Rabu, 1 April 2020.
Lanjut Alumnus Bidang Farmasi Universitas Jember itu menjelaskan, sistem kerja mesin semprot disinfektan yang dibuatnya menggunakan sistem manual, namun mesin semprot dilakukan modifikasi. Sehingga menurutnya, hasil cairan disinfektan yang disemprotkan akan berbentuk embun.
“Mesin semprot sudah dimodifikasi, jadi hasil semprot cairan disinfektan akan keluar seperti embun karena partikel semburan disinfektan sudah disesuaikan. Sedangkan cairan disinfektan yang digunakan masih dalam kadar aman bagi kulit dari iritasi karena takaran sudah disesuaikan yakni takaran 1 liter disinfektan banding 10 liter air. Jadi takaran itu sudah aman digunakan sebagai cairan disinfektan,” ucapnya menerangkan.
Menurut Slamet, sapaan akrab Slamet Riyadi mengaku, saat ini pihaknya sudah bekerjasama dengan pihak keamanan, perangkat Kecamatan maupun desa serta dengan pihak Puskesmas Sreseh selaku salah satu tim satgas Covid-19 dalam upaya penanggulangan dan pencegahan virus itu.
“Alat ini kami tempatkan di puskesmas Sreseh agar alat ini bisa digunakan dan meringankan beban tim kesehatan di Puskesmas. Nanti kan pengunjung puskesmas bisa menggunakan itu, kemudian pula bagi perantau luar daerah yang mudik agar sebelum ke rumahnya agar disterilkan. Yang jelas, upaya kami hanya untuk membantu pemkab sampang supaya dapat mempertahankan status hijaunya dalam sebaran penanganan virus pandemik corona,” pungkasnya.
Menanggapi hal itu, Camat Sreseh Abdul Fatah menyampaikan, apresiasi terhadap karya anak muda karang taruna dari Desa Noreh. Menurutnya, instrumen bilik dan alat disinfektan yang dihasilkan sudah cukup bagus.
Bahkan pihaknya sudah menyarankan kepada semua desa di wilayahnya agar turut berupaya melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap penyebaran Covid-19. Hal ini juga sebagai upaya pemerintah dalam mempertahankan zona hijau sebaran Covid-19.
“Alhamdulillah Desa Noreh melalui karang tarunanya sudah membuat bilik disinfektan. Dan gerakan teman-teman karang taruna ini sudah bagus apalagi juga bekerja sama dengan pihak Puskesmas Sreseh. Alat itu nantinya digunakan warga khususnya warga yang pulang kampung dari perantauan yang ada di luar kota Sampang,” ungkapnya. (MUHLIS/ROS/DIK)