KORANMADURA.com – Dua pelaku pencurian nyaris tewas dihajar massa nelayan setelah tertangkap basah mencuri pukat ikan di Sungai Walannae, Kelurahan Laelo, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Dua pelaku yakni Abdul Salam bin Ambo Tuwo dan Koppi bin Muh.
“Ratusan nelayan pak kumpul pukuli ini pelaku. Sudah banyak yang teriak kalau pelaku ini dibunuh saja, karena sudah lama dicurigai, tapi beruntung masih bisa saya bawa cepat naik di perahu dan cepat telepon Polisi buat amankan,” kata tokoh masyarakat setempat, Baharuddin Naje kepada wartawan, Kamis (14/5/2020).
Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (13/5) siang. Awalnya, salah seorang nelayan, Abdullah mengecek pukat yang dipasang di sepanjang aliran sungai.
Saat diperiksa, Abdullah kaget karena pukat yang dipasang tidak ada. Tidak jauh dari lokasi Abdullah, nampak kedua pelaku berada di atas perahu bersama gulungan pukat.
Menurut Abdullah, pelaku sempat menyangkal mencuri pukat. Namun, akhirnya mengaku dan mengembalikan pukat yang dicuri. Pelaku kemudian pergi.
Kabar tersebut sampai ke telinga para nelayan lainnya. Mereka kemudian mencari pelaku dan berhasil menemukan.
“Kata Pak Abdullah, jaringnya dikembalikan setelah pelaku tidak bisa menyangkal. Namun, kemudian nelayan langsung berkumpul dan mencari pelaku. Saat ditemukan, terjadilah aksi itu. Pelaku selama ini katanya juga sudah lama dicari nelayan di Batu-Batu, Soppeng. Karena juga dicurigai di sana,” ujar Baharuddin.
Pukat dinilai berharga oleh para nelayan karena harganya yang mahal, yakni sekitar Rp 3.750.000. Pukat dengan satuan 15 set dengan panjang diperkirakan 1.000 meter ini dipasang untuk menjaring ikan sehari-hari.
Pihak Polsek Tempe membenarkan adanya peristiwa tersebut. Hingga saat ini, pihak Kepolisian masih mendalami dan melakukan pengembangan terkait adanya indikasi temuan TKP lain.
“Betul, kemarin terduga pelaku kami amankan setelah sempat diamuk massa nelayan. Saat ini kami masih melakukan pengembangan terkait kasus ini,” terang Kanit Reskrim Polsek Tempe, Iptu Chandra saat dimintai konfirmasi detikcom. (DETIK.com/ROS/VEM)