BANGKALAN, koranmadura.com – Sebanyak 68 pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur dilakukan dirapid tes dan diswab tenggorokan, Jumat 4 Desember 2020.
Rapid tes dan swab tenggorokan dilakukan karena buntut dari salah satu pegawai tidak tetap di Bapedda, atas inisial IS (24) terpapar virus Corona alias Covid-19.
Rincian dari puluhan pegawai tetap dan tidak tetap itu yaitu tercatat 10 orang diambil air liur di tenggorokannya dan 58 orang diambil darahnya untuk mendeteksi keberadaan antibodi dalam tubuh mereka.
Baca : Satu Pegawai Pemkab Bangkalan Positif Corona
Kepala Bapedda Bangkalan, Eko Setiawan menyampaikan, 10 pegawai tersebut saat ini masih menunggu hasil dari swab tenggorokan. Karena, berdasarkan hasil pelacakan tim Satgas mereka telah melakukan kontak berat dengan ibu IS.
“Makanya tim Satgas melakukan swab lebih dulu terhadap 10 pegawai, karena ingin antisipasi,” ucapnya.
Sedangkan rapid tes yang dilakukan saat ini, kata Eko, sapaan akrabnya Eko Setiawan untuk memutus mata rantai penyebaran virus asal wuhan China. Mengingat, dalam penularannya cepat berpindah melalui kontak fisik.
“Mudah-mudahan tidak ada penambahan lagi yang terpapar dan tetap menaati protokol kesehatan,” ucapnya.
Sementara Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Bangkalan, Agus Sugianto Zein menyampaikan, tindakan lebih lanjut pada aktivitas perkantoran di Bapedda menunggu hasil rapid tes dan swab tenggorokan.
“Apakah ingin tutup sementara atau mengurangi jam kerja. Jika yang terpapar cukup banyak maka kami akan mengambil kebijakan,” ucapnya.
Namun demikian, pihaknya berpesan kepada masyarakat, khususnya kepada pegawai pemerintah kabupaten (Pemkab) Bangkalan, agar lebih memperketat dalam penerapan protokol kesehatan (Prokes). Apalagi saat beraktivitas di perkantoran.
“Kepada seluruh pegawai agar ekstra hati-hati dalam berinteraksi dengan siapapun, baik di rumah maupun di luar rumah,” ucapnya. (MAHMUD/ROS/VEM)