SUMENEP, koranmadura.com – Musim kemarau kali ini membawa berkah bagi petambak garam di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Meski saat ini hasil produksi turun/ namun harga garam kini naik lebih dari 100 persen dibanding harga 3 tahun terakhir.
Para petambak garam tampak semangat melakukan panen garam mengingat saat ini harganya naik hingga dua kali lipat dibanding tiga tahun terakhir.
Kenaikan harga komoditas garam kali ini, di antaranya, dipengaruhi oleh minimnya stok garam nasional yang tersedia di pasaran.
Salah seorang petambak garam di Sumenep Feri mengatakan, saat ini harga satu ton garam kualitas 1 atau KW1 Rp1,3 juta rupiah. “Harga satu tonnya 1 juta 3 ratus ribu. Tinggi lah. Alhamdulilah,” katanya.
Harga tersebut menjadi yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir, yang rata-rata hanya Rp500 hingga Rp650 ribu rupiah per ton.
Oleh karena itu, petambak berharap pemerintah terus memihak kepada mereka dengan tidak membuka kran impor garam dari luar negeri.
“Kalau bisa pemerintah jangan ambil garam impor, soalnya Madura sekarang panen garam. Ini sedang panen semua. Kalau ada garam impor takut harganya turun, Mas,” ucapnya. FATHOL ALIF/ROS/VEM