JAKARTA, Koranmadura.com – Ketua Umum Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Wanto Sugito menyemprot Sekjen Golkar Paulus Lodewijk. Menurutnya, Paulus Lodewijk masih menggunakan cara-cara Orde Baru dalam mengadu domba PDI Perjuangan.
Wanto Sugito memastikan cara-cara Orde Baru seperti yang dilakukan Paulus Lodewijk itu tidak akan mempan menggoyahkan soliditas PDI Perjuangan.
“Kalau mau berikan motivasi internal, jangan adu domba partai lain, sebab PDI Perjuangan solid, terpimpin, dan mengakar,” kata Wanto Sugito yang akrab disapa Bung Klutuk ini di Jakarta, Jumat 23 Desember 2022.
Ia menanggapi pernyataan Sekjen Partai Golkar yang juga Wakil Ketua DPR Paulus Lodewijk yang menyebutkan bahwa terjadi bentrokan di internal PDI Perjuangan menanggapi hasil survei sejumlah lembaga.
Menurut Wanto Sugito, campur tangan politik otoriter tidak lagi cocok pada zaman demokrasi. Apalagi dengan mengadu domba kader partai lain.
Sebagai mantan demonstran era Reformasi 1998, Wanto menceritakan kejamnya Orde Baru dan bagaimana Orde Baru menciptakan penyakit korupsi, kolusi dan nepotisme.
Lebih jauh Wanto Sugito mengatakan Paulus Lodewijk sama sekali tidak memahami etika berpolitik.
“Etika politik sebagai sesama partai pemerintah itu penting. Itu Sekjen Golkar harus kursus etika politik dulu. Sebagai kader, saya tegaskan bahwa PDI Perjuangan itu solid, terpimpin, dan mengakar pada rakyat,” tegas Wanto Sugito.
Dia meneruskan, “Terkait Pilpres, semua kader paham bahwa keputusan di tangan Ibu Ketua Umum. Beliau akan mengambil keputusan terbaik untuk partai, rakyat, bangsa, dan negara.”
Wanto Sugito tidak mempersoalkan maksud Paulus Lodewijk untuk motivasi internal partainya, tetapi harus dengan cara yang benar.
“Sebab yang tidak solid itu Golkar, makanya elektoral rendah, itu tanggung jawab Sekjen Golkar, jangan lalu otak atik partai lain,” lanjut Wanto.
Wanto Sugito yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tangerang Selatan ini meminta yang bersangkutan agar segera melakukan klarifikasi dan minta maaf.
“Mengingat Sekjen Golkar telah menyampaikan informasi yang tidak tepat, saya meminta agar segera melakukan klarifikasi dan meminta maaf. Jangan merusak hubungan sesama partai pemerintah,” tegasnya. (Sander)