JAKARTA, Koranmadura.com – Presiden Jokowi mengunjungi Pasar Petanahan di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, pada Kamis 9 Maret 2023 kemarin. Sejumlah menteri mendampinginya dalam kunjungan ke pasar tersebut. Termasuk Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
Dalam kunjungan itu, Presiden Jokowi mampir di salah satu toko pedagang di pasar tersebut. Selain mengecek harga, Presiden Jokowi berkesempatan belanja sebuah baju koko berwarna krem.
Pemiliki toko menyebut harga baju koko tersebut adalah Rp 100.000. Tak lama berselang, Presiden Jokowi mengeluarkan uang pecahan Rp 50.000 sebanyak empat lembar dan menyerahkan kepada pemilik toko. “Enggak usah dikembalikan,” ujar Presiden Jokowi.
Artinya, oleh Presiden Jokowi, baju koko tersebut dihargai dua kali lipat atau Rp 200.000. Bagi seorang presiden, harga segitu pun mungkin tidak soal. Tetapi bahwa seorang presiden seperti Jokowi membeli baju kelas rakyat jelata adalah sebuah teladan yang hebat untuk sebuah nilai kesederhanaan dan kesahajaan.
Seolah tidak mau kalah dengan Presiden Jokowi, Prabowo Subianto yang sudah dideklarasikan Partai Gerindra sebagai calon presiden (Capres) pada Pilpres 2024 mendatang juga ikutan belanja.
Namun Prabowo Subianto yang adalah Ketua Umum Partai Gerindra hanya membeli sebuah peci yang aslihnya seharga Rp 150.000. Bukannya membayar dua kali lipat seperti Presiden Jokowi, Prabowo Subianto justru membayar lebih dari tiga kali lipat.
Sebab, Prabowo Subianto menyerahkan lima lembar pecahan Rp 100.000 kepada pemilik toko untuk sebuah peci pilihannya. Artinya, oleh Prabowo Subianto, peci yang aslinya senilai Rp 150.000 menjadi Rp 500.000.
Setelah belanja dengan “balapan harga” ini Presiden Jokowi yang didampingi Prabowo Subianto dan sejumlah menteri lainnya melanjutkan peninjauan pasar dan membagikan bantuan sosial berupa bantuan modal kerja, bantuan tunai, hingga bantuan sembako.
Adapun para menteri dan pejabat yang mendampingi Presiden Jokowi dalam kegiatan tersebut, selain Prabowo Subianto, adalah Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Bupati Kebumen Arif Sugiyanto. (BPMI Setpres/Sander)