SUMENEP, koranmadura.com – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Madura, Jawa Timur, memprediksi puncak kemarau tahun 2018 hingga September 2018.
“Berdasarkan rilis dari pihak berwenang puncak kemarau di prediksi akan berakhir pada bulan semtember nanti,” kata Kepala BPBD Sumenep, Rahman Riadi saat dikonfirmasi media ini, Rabu, 29 Agustus 2018.
Berdasarkan data di BPBD terdapat 10 dari 27 Kecamatan di Sumenep yang dilanda bencana kekeringan. Salah satunya Kecamatan Batuputih, Kecamatan Pasongsongan, Kecamatan Saronggi, Kecamatan Rubaru dan Kecamatan Dasuk.
10 Kecamatan itu dilanda bencana kekeringan sejak Juni lalu. Sebagai langkah antisipasi Pemerintah Daerah telah mendropping air bersih ke sejumlah desa yang membutuhkan. Itu dilakukan agar bencana musiman itu tidak merembet ke desa lainnya.
“Volume pengirimin air bersih ke desa-desa akan semakin besar jika tidak segera diatasi dan di khatirkan pula jika sampai merembet ke desa lainnya,” jelasnya.
Rahman berharap, seluruh perangkat daerah, aparat di wilayah baik camat dan kepala desa agar cepat tanggap dalam merespon laporan dari masyarakat, sehingga penanggulangan bisa lebih optimal.
“Aparat wilayah juga harus mengevaluasi kondisi di wilayah masing-masing, sehingga semua desa bisa terdekteksi mengenai potensi terjadinya kekeringan agar kami segera melakukan tindakan,” tegasnya. (JUNAIDI/ROS/DIK)