SUMENEP, koranmadura.com – Jumlah warga Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang dikategorikan sebagai orang dalam risiko (ODR) Covid-19 terus bertambah. Termasuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP).
Berdasarkan data terakhir Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep, per hari ini, 26 Maret 2020, pukul 07.00 WIB., jumlah ODR di lingkungan kabupaten paling timur Pulau Madura mencapai 1.485 orang.
Sementara jumlah ODP di Sumenep saat ini yang tercatat ada 20 orang. Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) tidak ada. Warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 juga nihil.
“Data seperti ini kami rilis dua kali tiap hari. Pertama pukul 07.00 WIB dan rilis kedua pada pukul 15.00 WIB.,” ujar Kepala Dinkes Sumenep, Agus Mulyono, Kamis, 26 Maret 2020.
Agus berharap di Sumenep tidak sampai ada warga yang terjangkit virus yang pertama kali mewabah di Kota Wuhan, China, itu. “Mari kita terus berjuang bersama, berdoa bersama, agar Sumenep ini tetap aman dan tidak ada kasus yang mengarah kepada yang lebih berat (Covid-19, red.), ungkapnya.
Terkait hal ini, sebelumnya Ketua Tim Kewaspadaan Covid-19 Sumenep, dr. Andri Dwi Wahyudi menjelaskan, seseorang disebut ODR apabila yang bersangkutan baru saja dari daerah-daerah terjangkit atau lokal transmisi.
Sementara kalau orang asli Sumenep dan tidak memiliki riwayat perjalanan ke daerah-daerah terjangkit Covid-19, meski ada gejala batuk dan pilek, yang bersangkutan tidak dikategorikan ODR, ODP atau PDP.
“Cuma kalau seseorang dalam 14 hari terakhir ada riwayat perjalanan dari lokal transmisi baik yang ada di Indonesia seperti dari Jakarta atau negara lain seperti dari Italia, Iran atau dari China, kalau sehat yang bersangkutan kami sebut ODR. Tapi tetap kami beri perhatian khusus,” tambahnya.
Kemudian jika ODR itu menunjukkan gejala yang mengarah kepada Covid-19, sambung dr. Andri, yang bersangkutan dikategorikan ODP, dan sebaiknya langsung melakukan isolasi mandiri.
“Kalau yang bersangkutan misalnya terbukti mengalami radang paru-paru atau yang bersangkutan jelas bilang bahwa pernah kontak fisik dengan pasien konfirmasi (positif, red) meski tidak radang paru-patu tapi hanya batuk pilek, maka dia (dikategorikan) PDP. Karena kontak,” jelasnya, lebih lanjut. (FATHOL ALIF/SOE/DIK)