
BANGKALAN, koranmadura.com – Kebijakan untuk menggratiskan tol jembatan Suramadu mendapat respons positif dari masyarakat Madura. Penggratisan tersebut berlaku sejak Sabtu (13/6) lalu. Memang tidak semua kendaraan melintas di jembatan Suramadu gratis, melainkan hanya berlaku khusus pada kendaraan roda dua (R2). Dengan diberlakukannya penggratisan jembatan Suramadu, sedikitnya Rp 3 miliar pendapatan yang dihasilkan hilang setiap bulan.
”Suramadu telah digratiskan, tetapi yang gratis hanya bagi sepeda motor. Untuk mobil tetap seperti biasa,” kata Kepala Gerbang Tol Jembatan Suramadu, Suharyono, saat dikonfirmasi kemarin (14/6).
Berdasarkan perhitungan, rata-rata setiap hari, jembatan Suramadu dilewati pengendara sebanyak 34 ribu unit, baik dari arah Madura ke Surabaya atau sebaliknya. Perhitungan tarif sepeda motor R2 Rp 3 ribu per kendaraan. Dengan digratiskannya jembatan Suramadu, pemerintah akan kehilangan pemasukan sebesar Rp 3 miliar per bulan.
Dia menjelaskan, meski digratiskan oleh pemerintah, banyak pengendara yang masih kebingungan dan tidak mengetahui keputusan presiden Jokowi tersebut. Pengendara motor masih banyak yang berhenti sementara di tempat loket untuk membeli karcis. Akan tetapi, mereka dapat mengerti setelah diberikan pengarahan oleh satpam.
”Kami tempatkan satpam dan petugas di sekitar loket untuk memberitahukan pengendara yang akan lewat. Sebab mereka masih banyak yang tidak tahu tentang penggratisan Suramadu. Selain itu, kami telah membuat poster pemberitahuan yang dipajang di depan loket agar mudah dibaca,” ungkapnya.
Dia menambahkan, saat ini kondisi arus lalu lintas di kawasan jembatan Suramadu mengalami peningkatan. Hal itu disebabkan banyak masyarakat yang pulang ke kampung halamannya menjelang Ramadan. Biasanya untuk berziarah dengan keluarga di Madura. Selain itu, kendaraan yang melintas berkaitan dengan urusan pekerjaan, ada yang bekerja di Surabaya.
“Omzet yang biasa kita peroleh untuk roda dua, rata-rata setiap harinya Rp 100 juta. Itu total kendaraan baik dari Madura ke Surabaya ataupun dari Surabaya ke Madura,” imbuhnya.
Dengan adanya penggratisan jembatan Suramadu, Moh Toha warga Kecamatan Kwanyar yang sering melintas di jembatan Suramadu mengaku senang. Pasalnya, biaya transportasi untuk urusan pekerjaan bisa berkurang.
”Hampir setiap hari saya pergi Surabaya untuk urusan pekerjaan. Dengan tidak adanya karcis untuk sepeda motor mengurangi beban ongkos transport saya. Saat menyeberang jembatan tak perlu lagi membayar uang,” ujarnya.
(MOH RIDWAN/RAH)