JAKARTA, Koranmadura.com – Setelah sodetan Kali Ciliwung rampung, Presiden Jokowi meminta Pemerintah DKI Jakarta dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera merampungkan normalisasi Kali Ciliwung guna mengurangi banjir di Ibu Kota.
Bila semua proyek ini selesai dikerjakan, maka banjir di DKI Jakarta bisa berkurang hingga 32 persen.
Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi sesuai meresmikan Sodetan Kali Ciliwung, Jakarta Timur, Senin 31 Juli 2023.
Menurut Presiden Jokowi, dari 33 kilometer Kali Ciliwung yang seharusnya dinormalisasi, hingga kiri baru selesai 16 kilometer. Masih ada utang 17 kilometer yang harus dikerjakan oleh Kementerian PUPR dan Pemerintah DKI Jakarta.
“Ini saya minta Pak Menteri PU, Pak Gubernur bersama-sama untuk selesaikan ini, termasuk penanganan di 12 sungai yang mengalir melintasi DKI Jakarta juga harus dinormalisasi,” ujar Presiden Jokowi sebagaimana dilansir dari Setkab.go.id.
Menurut Presiden Jokowi, normalisasi Kali Ciliwung akan mengurangi banjir di DKI Jakarta secara signifikan.
“Sudah dicegat airnya itu di Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi, tapi kan juga masih ada yang terus,” ujarnya.
“Di sini ada normalisasi Sungai Ciliwung, kemudian ada Banjir Kanal Timur, kemudian yang sekarang ada Sodetan Sungai Ciliwung plus penanganan pompa-pompa, baik di Sungai Sentiong dan sungai di Ancol dan di 13 sungai yang ada di DKI Jakarta,” imbuh Presiden Jokowi.
Kepala Negara menambahkan, masih terdapat 38 persen pekerjaan rumah dalam menyelesaikan persoalan banjir di Jakarta. Semua upaya penanganan banjir tersebut, imbhunya, harus dilakukan secara komprehensif dari hulu hingga ke hilir.
“Ini pekerjaan jangka panjang, belum urusan menangani rob dari arah utara, dari arah laut. Ini persoalan besar juga,” tandasnya. (Sander)