PROBOLINGGO – Memulai seratus hari kerjanya, Bupati dan Wakil Bupati terpilih, meminta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk belajar tepat waktu, disiplin menghargai waktu agar kegiatan menjadi lebih efektif. “Semoga awal yang baik menjadi tepat waktu,” Ungkapan itu disampaikan Bupati Puput Tantriana Sari, SE kepada wartawan, Rabu (27/2) kemarin.
Terobosan program strategis tersebut, menurut Bupati, agar SKPD sampai camat bisa menularkan etos kerja, dan kedisiplinan kerja pada anak buahnya guna sebuah pelayanan masyarakat yang lebih baik. ”Ini jadi PR saya, mari bersama belajar disiplin kerja untuk jadi contoh yang baik, memberi amanah/uswah hasanah untuk anak buah,”ujar Bupati Puput Tantriana Sari.
Bupati Puput Tantriana Sari menegaskan, akan memberi waktu dead line sampai hari Senin,(4/3) mendatang, agar semua SKPD mempersiapkan bahan presentasi program kerjanya. Hasilnya sebagai langkah strategis. Utamanya menejemen waktu, yang bukan hanya basa basi untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Probolinggo.
”Prioritas saya mulai Maret-Mei, segera laksanakan program seratus hari kerja di SKPD tertentu,”tandasnya.
Oleh karenanya, sangat penting dibentuk kelompok kerja di masing – masing SKPD terkait. Sebuah pemikiran yang perlu dirubah, terkait rencana program yang ada dilingkungan kerjanya. Terlebih lagi, program bisa dirancang, dikaji, dan dikerjasamakan dengan instansi yang lain, hingga menjadi satu kesatuan yang utuh.
”Mulai hari ini, program yang dirancang akan saya kaji. Jika tidak tepat sasaran dan belum bisa dilaksanakan, harus diganti dengan yang tepat sasaran. Hilangkan pemikiran asal anggaran habis, tapi peruntukan manfaatnya belum jelas,”tegasnya.
Demikian juga, dalam melaksanakan PR lebih diluar tupoksi agar tidak kaget. Solusinya, masih bisa dalam batas pemikiran. Nantinya, kinerja SKPD akan dibagi menjadi 24 Kecamatan hingga dapat bersinergi dengan camat, dalam rangka membina kecamatan untuk melaksanakan program Bupati dan Wakil Bupati terpilih.
“Secara teknis, pembagian wilayah hasilnya akan lebih rinci. Ini jalan keluar yang terbaik, apalagi sesuai renstra yang diambil Pemkab Probolinggo,”ujar Bupati Puput Tantriana Sari.
Terakhir, soal penekanan proses politik Pemilukada yang selesai dilakukan. Yang lain terus berjalan, karena yang kita hadapi pasti ada politik.”Saya tegaskan, jabatan yang diamanahkan pada saudara jangan sampai ada pemikiran negatif, buruk sangka.
Lebih jauh, Bupati Puput Tantriana Sari, memberikan contoh, seperti posisi Staf Ahli bukan posisi jabatan buangan.
“Jangan ada lagi pemikiran, soal jabatan apapun yang ditempati punya pikiran dilempar, dibuang, dikurung, dikotak. Anggap itu semata ibadah untuk mensejahterakan masyarakat Kabupaten Probolinggo, tanpa ada pengecualian,”pungkasnya.(hud/ara).